Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resensi Puisi Cinta Sebingkai Senyuman

Resensi puisi kembali menghadirkan puisi-puisi cinta singkat, yang mencoba dijabarkan dengan penjelasan panjang. Kali ini menghadirkan resensi puisi “Sebingkai Senyuman”. Ya, saya menghadirkan resensi dengan judul tersebut walaupun pada dasarnya puisi yang saya buat tidak memiliki judul.


Sebingkai Senyuman

Cinta sebingkai senyuman, cukuplah seindah angan-angan.
Biarkan senyum menyusuri selembut cinta di hati.

Resensi Puisi Sebingkai Senyuman

Memahami atau menafsiri sebuah puisi harus paham terlebih dahulu seputar tema puisi yang diangkat. Yang menjadi masalah, si pembuat puisi tidak menjelaskan tema puisi yang ditulis. Kalau tema disebutkan, bisa jadi menyalahi tafsiran lain yang menurut si pembuat puisi ada makna lain selain untuk tema yang telah disebutkannya. Sehingga, sebagai peresensi atau penafsir puisi harus terlebih dahulu paham, “sekedar menebak”, seputar tema puisi. Bila sudah paham tema puisi yang akan ditafsiri, bisa akan mudah langkah dalam penafsiran.

Baca: Belajar Menulis Puisi

Bila sudah paham seputar tema pada puisi, maka kita tinggal melakukan pendalaman pengetahuan seputar tema dalam puisi. Misal tema puisi seputar cinta, maka sebagai peresensi harus paham terlebih dahulu seputar pengetahuan cinta. Terkadang bahkan sering sulit menafsiri sebuah puisi karena tidak paham mengenai pengetahuan seputar tema puisi, tema seputar percintaan.

Namun tetap, mudah atau tidaknya meresensi atau menafsiri puisi bergantung juga pada kedalaman makna puisi yang dibuat. Banyak puisi yang mengandung multi tafsir sehingga maknanya terlihat dalam. Banyak juga puisi yang makna terlihat dangkal. Seperti puisi seputar “Sebingkai Senyuman” yang dirasa mudah untuk ditafsiri mengingat tidak terlalu dalam makna puisiya. Sekilas sudah dipahami, bahwa ini menyangkut rasa senang hati yang berkaitan dengan senyuman dan seseorang yang dicintai. Mudah bukan?

Tetapi dalam tafsir atau resensi puisi cinta “sebingkai senyuman” di sini, saya tidak membuat penjelasan yang sederhana. Tetap saya akan menjelaskan secara mendalam, barangkali bisa mendalam (sok pura-pura jadi orang yang tidak membuat puisi).

Saya akan mengawali tafsiran pada kalimat “Cinta sebingkai senyuman, cukuplah seindah angan-angan. ” Menurut anda, apa makna dari kalimat tersebut?

Apa makna dari kalimat “Cinta sebingkai senyuman”? Sebelumnya, saya harus paham terlebih dahulu seputar makna kata “cinta”. Apa itu cinta? Bila sudah tahu dan banyak yang sudah tahu, lalu apa hubungannya dengan sebingkai senyuman? Di sini bermakna bahwa seseorang, katakanlah Si Pecinta, sedang mencintai seseorang sebagai target cintanya. Namun ia hanya bisa menghadirkan sebingkai senyuman, setulus senyuman pada seseorang yang dicintainya. Hal ini karena kata “cinta” dan “sebingkai senyuman” pemaknaannya pada luapan cinta pribadi yakni Si Pecinta. Apakah tidak bisa ditafsiri bahwa sebingkai senyuman yang dihadirkan adalah dari orang yang dicintai Si Pecinta? Bisa saja, hanya saja saya lebih memilih tentang pemberian senyuman dari diri Si Pecinta bukan target orang yang dicintainya.

Ketika kata “Cinta Sebingkai Senyuman” dihubungkan dengan “cukuplah seindah angan-angan”, maka memiliki arti bahwa Si Pecinta hanya mampu menghadirkan senyum yang tulus dan bahagia atas hubungan yang bukan sebagai kekasih. Hal itu sudah menjadi seindah angan-angan di saat selalu hadir angan-angan yang mengganggu pikirannya. Hanya memberikan senyuman tulus, dalam arti jalinan persahabatan yang tulus, sudah menjadi angan-angan yang indah.

Artikel terkait: Puisi Cinta Romantis Dalam Tulisan Manfaat

Kemudian dalam kalimat berikutnya yaitu “Biarkan senyum menyusuri selembut cinta di hati,” bermanka bahwa ada sebuah pengharapan yang gagal yang telah dilakukan si Rajul. Pecinta sudah mengungkapkan rasa cintanya namun tidak ditanggapi serius oleh orang yang dicintainya. Hanya bisa atau mampu menjadi sahabat bukan kekasih (terserah, pacar atau suami-istri). Sehingga sikap Si Pecinta yang hanya mampu menghadirkan sebingkai senyuman sudah menjadi harapan yang indah, angan-angan yang indah. Bisa jadi cinta tulusnya lebih besar dari pengharapan penyatuan menjadi kekasih. Ia berharap, senyum tulusnya mampu menyusuri di hatinya dengan lembut seperti selembut kehadiran sebuah cinta. Bisa jadi ada keterbukaan hati pada orang yang dicintainya di waktu berikutnya untuk menjalin hubungan yang serius.